BeritaBerita UtamaKepulauan RiauTanjungpinang

Lesehan di Bawah Langit Tanjungpinang, Kader HMI Merefleksikan Pancasila Lewat Film Pancasila Is Me

55
×

Lesehan di Bawah Langit Tanjungpinang, Kader HMI Merefleksikan Pancasila Lewat Film Pancasila Is Me

Sebarkan artikel ini

Selingsing.com, Tanjungpinang – Kamis malam (30/9/2025), halaman depan Sekretariat Insan Cita Centre HMI-KAHMI Tanjungpinang-Bintan di Jalan Menur Km. 8 berubah menjadi ruang dialektika.

Di atas hamparan karpet sederhana, para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjungpinang-Bintan duduk lesehan, menyatu dalam lingkaran diskusi yang hangat.

Tanpa panggung megah, tanpa kursi resmi, acara Nonton Bareng (Nobar) film dokumenter Pancasila Is Me: Antara Warga dan Kuasa garapan Watchdoc berlangsung sederhana, namun penuh makna dengan tema “Menggali Makna Pancasila: Dari Dokumenter ke Kesadaran Kolektif“.

Suasana keakraban dan kesetaraan semakin terasa seakan menegaskan bahwa ilmu dan gagasan tidak mengenal batas formalitas.

Hadir dalam kegiatan itu dua pemantik, Isniani Bayu Wibowo dan Bastian, yang merupakan alumni HMI.

Mereka duduk berdampingan dengan para kader, tak ada jarak antara senior dan junior, antara pemantik dan peserta. Semua menyatu dalam semangat mencari makna.

PJ Ketua Umum HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan, Tomi Suryadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pancasila adalah dasar pijakan bangsa yang bersifat dinamis, lahir dari sejarah panjang perjuangan rakyat Indonesia, dan hingga kini tetap menjadi kompas dalam menghadapi tantangan zaman.

“Sebagai bangsa yang majemuk, Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga arah moral dan etis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila mengajarkan kita untuk hidup dalam keberagaman, menegakkan keadilan sosial, dan memastikan setiap kebijakan negara berpihak pada rakyat,” ungkap Tomi.

Menurut Tomi, jika sebuah kebijakan tidak menghadirkan kesejahteraan dan justru menimbulkan penderitaan, maka kebijakan itu sejatinya telah jauh dari nilai-nilai Pancasila.

Ia melanjutkan, Pancasila harus dilihat bukan hanya sebagai dokumen hukum atau sekadar jargon politik, tetapi sebagai falsafah hidup yang dihidupi dalam keseharian.

“Inilah tugas kita, terutama generasi muda, termasuk kader HMI, untuk menjaga agar Pancasila tidak sekadar berhenti dalam retorika, melainkan benar-benar hidup dalam tindakan nyata. Pancasila adalah milik rakyat, dan dari rakyatlah nilai-nilai itu tumbuh,” tegasnya.

Setelah film usai diputar, suasana malam itu kian menghangat. Isniani dan Bastian memberi pandangan tajam yang memantik kesadaran kolektif: bahwa independensi adalah napas utama kader HMI dalam menjaga kualitas insan cita.

Diskusi pun bergulir. Duduk melingkar di atas karpet, para kader dari berbagai kampus bergantian mengangkat tangan, menyampaikan pandangan kritis, dan mengajukan pertanyaan.

Setiap kata lahir dari keresahan sekaligus harapan. Mereka tidak sekadar menonton film, tetapi juga memaknainya dalam konteks kebangsaan hari ini.

Di tengah lingkaran itu, Yuki Vegoeista, Ketua Bidang PTKP HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan, memandu jalannya diskusi dengan tenang.

Dalam penutupnya, ia mengingatkan bahwa film Pancasila Is Me menegaskan Pancasila bukanlah milik segelintir elit, melainkan milik seluruh rakyat.

“Pancasila tidak boleh dijadikan alat pembungkam. Ia harus hadir sebagai ruang bersama, yang melindungi keberagaman, menegakkan keadilan sosial, dan memperkuat demokrasi,” tutur Yuki.

Baginya, pesan film tersebut sejalan dengan tujuan HMI: Terbinanya insan akademis pencipta pengabdi yang bernafaskan Islam, serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.

“Pancasila bukan sekadar ide di atas kertas, ia harus kita hidupi dalam laku sehari-hari,” pungkasnya.

Malam semakin larut, namun semangat di halaman itu tak padam. Di atas karpet sederhana, di bawah langit Tanjungpinang, para kader HMI menemukan kembali denyut Pancasila: sederhana, membumi, dan penuh kehidupan.(yki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *