BatamBeritaBerita UtamaKepulauan RiauNasional

Pria Asal Batam Ini Tipu Keluarga Kekasihnya

160
×

Pria Asal Batam Ini Tipu Keluarga Kekasihnya

Sebarkan artikel ini
Ket Foto: M Hafiz Pelaku penipuan yang viral di Batam, Dok (Tim)

Selingsing.com, Batam – Di balik wajah ramah dan tutur lembutnya, siapa sangka pria bernama Muhammad Hafiz, 24 tahun, berdasarkan KTP Ia tinggal di Tiban Indah, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, menyimpan jejak penipuan yang kini menyeret banyak korban. Ia bukan hanya meninggalkan utang hingga setengah miliar rupiah, tetapi juga menghilang tanpa jejak sejak Oktober 2025, diduga ia juga membawa kabur kekasihnya yang hilang hingga hari ini

Kasus ini bermula sekitar setahun lalu, ketika Hafiz mulai dikenal oleh lingkungan keluarga korban sebagai sosok yang sopan dan mudah bergaul. Ia menjalin hubungan asmara dengan seorang perempuan berusia 27 tahun, yang tak lain adalah saudara dari salah satu korban. Hubungan itu membuat Hafiz mendapat kepercayaan penuh dari keluarga tersebut.

Namun, kepercayaan itulah yang kemudian diduga dimanfaatkan. Hafiz mulai meminjam uang dengan berbagai alasan – mulai dari kebutuhan usaha, urusan pribadi, hingga permintaan mendesak yang mengundang rasa iba. Awalnya, jumlah yang dipinjam kecil, tetapi lama-kelamaan meningkat.

“Kalau saya pribadi hanya dipinjam Rp4 juta, tapi kalau dijumlah semua dari saudara, teman, sampai rental mobil, totalnya bisa sampai Rp500 jutaan, itu juga termasuk surat sertifikat Rumah pacarnya juga di Gadai nya Ke Bank,” ungkap salah satu korban kepada Bataminfo.co.id, Sabtu (15/11/2025).

“Ia bahkan telah menggadaikan Motor Adek Pacarnya, sertifikat Rumah, dan lain-lain, sampai sekarang kita masih nunggu itikad baiknya, saja,” jelas nya kembali

Para korban baru mulai menyadari adanya kejanggalan ketika Hafiz kerap menghindar dari komunikasi dan mulai berjanji tanpa kepastian. Upaya kekeluargaan sempat ditempuh. Pada 2 November 2025, keluarga besar kedua pihak bertemu dan menyepakati surat pernyataan bersama agar Hafiz menyelesaikan kewajiban utangnya.

Namun, kesepakatan itu hanya bertahan beberapa hari. “Sekitar tiga sampai empat hari setelah pertemuan itu, dia menghilang begitu saja,” tutur korban.

Sejak itu, Sosial Media dan Nomor telepon Hafiz tak lagi aktif. Upaya pencarian oleh pihak keluarga juga tidak membuahkan hasil. Beberapa korban bahkan mencoba menelusuri keberadaannya melalui media sosial, namun tak menemukan petunjuk.

Beberapa Korban bahkan menduga Hafiz sengaja memutus seluruh akses komunikasi untuk melarikan diri dari tanggung jawab

Kasus ini menjadi pelajaran bahwa modus penipuan melalui hubungan dekat atau asmara kini semakin marak. Kepercayaan sering kali dijadikan celah untuk menjerat korban secara halus, hingga akhirnya menimbulkan luka sosial dan finansial yang dalam.

(TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *