Selingsing.com, Tanjungpinang – Kota Tanjungpinang saat ini tengah menghadapi kekurangan armada pemadam kebakaran (Damkar) yang cukup untuk menangani kebakaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tanjungpinang, Juliadi Halomoan, mengungkapkan bahwa kondisi armada yang ada saat ini dalam kondisi sudah hampir rusak sedang.
“Kami telah mengusulkan penambahan tiga unit armada berkapasitas 3 ton kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri. Kami berharap hibah dari Jepang yang dijadwalkan tahun depan dapat terealisasi, sehingga penambahan armada ini dapat terwujud,” ungkap Juliadi.
Ia menyampaikan bahwa setiap unit armada pemadam kebakaran diperkirakan memerlukan biaya hampir Rp2 miliar.
“Sehingga pengadaan tiga unit baru akan membutuhkan sekitar Rp6 miliar,” tuturnya.
Selain itu, DPKP Tanjungpinang juga menghadapi masalah terkait fasilitas hidran yang tidak optimal. Beberapa titik hidran mengalami kerusakan, dengan banyak kopling yang dicopot oleh masyarakat. Dari 36 unit hidran yang tersedia, banyak yang hilang dan tidak bisa digunakan, sehingga perlu perhatian lebih ke depannya.
“Prosedur pengambilan air dari hidran juga memerlukan waktu, karena PDAM harus membuka saluran ke Sungai Pulai terlebih dahulu,” tambahnya.
Sebagai solusi sementara, DPKP mengambil air dari sungai-sungai sekitar untuk kebutuhan operasional.
“Selama ini, pengambilan air dari sungai tidak ada masalah meskipun kami harus mencarinya terlebih dahulu,” ujar Juliadi.
Meskipun saat ini jumlah armada dianggap cukup untuk stand-by, kondisi armada yang ada membutuhkan perhatian.
“DPKP Tanjungpinang juga baru saja menerima bantuan pompa portabel dari pemerintah pusat yang diharapkan dapat digunakan untuk wilayah pesisir,” tuturnya. (CA)