Selingsing.com, Lingga – Kabupaten Lingga resmi memiliki Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) perdana yang diresmikan langsung oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga, Feby Sarianty, pada Selasa (23/9/2025) di Dabo Singkep.
Kehadiran dapur ini merupakan bagian dari implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah.
Dapur SPPG yang bermitra dengan Yayasan Lintas Bangsa ini akan mulai beroperasi pada 29 September 2025, dengan target pelayanan pada pekan pertama dan kedua mencapai 3.131 anak sekolah.
Angka tersebut akan meningkat menjadi 3.776 anak pada pekan ketiga dan keempat, mencakup siswa TK, PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK di wilayah Kabupaten Lingga.
Kepala Dapur SPPG, Haryandi, menyampaikan bahwa dapur perdana ini merupakan langkah awal sebelum dibukanya tiga dapur tambahan di masa depan.
“Insya Allah, tidak ada kendala. Semua akan mulai berjalan pada tanggal 29 mendatang,” ujarnya.
Adapun tenaga yang terlibat dalam operasional SPPG berjumlah 49 orang yang siap melayani distribusi makanan bergizi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lingga, dr. Bukit Tua Rayanto Gultom, M.M., menegaskan bahwa pemerintah daerah memberikan dukungan penuh atas keberadaan dapur SPPG.
Menurutnya, program ini bukan sekadar pemenuhan gizi, tetapi juga investasi untuk membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Dapur SPPG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi adalah fasilitas dapur khusus yang didirikan untuk memproduksi dan mendistribusikan makanan bergizi secara massal.
Tujuan utamanya adalah mengatasi masalah gizi seperti stunting, sekaligus memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan makanan sehat dan seimbang.
Beberapa poin penting terkait operasional dapur SPPG:
Standar Ketat: Pengelolaan dapur harus mengikuti SOP mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, proses memasak higienis, hingga pengemasan aman.
Pengawasan Gizi: Dapur SPPG berada di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN) dan melibatkan ahli gizi untuk memastikan variasi menu bergizi setiap harinya.
Dampak Ekonomi: Program ini juga diharapkan mendorong ekonomi lokal dengan melibatkan petani, UMKM, serta pedagang sekitar dalam penyediaan bahan baku dan penyerapan tenaga kerja.
Harapan dan Dukungan
Peresmian Dapur SPPG di Lingga turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda, Kepala Dinkes PPKB, Danramil Dabo, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tamu undangan lainnya.
Semua pihak sepakat bahwa kehadiran program MBG melalui dapur ini adalah langkah strategis dalam menciptakan generasi Lingga yang lebih sehat dan berdaya saing di masa depan.
Dengan beroperasinya dapur ini, Kabupaten Lingga sekaligus menegaskan komitmennya dalam mendukung program nasional penanganan gizi masyarakat.
(Budi)