Karimun

Mahasiswa dan Peran Strategisnya dalam Mengawal Dugaan Korupsi KPU Karimun

32
×

Mahasiswa dan Peran Strategisnya dalam Mengawal Dugaan Korupsi KPU Karimun

Sebarkan artikel ini
Jhoko Prasetiya Mahasiswa Karimun

Kasus dugaan korupsi yang menjerat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun telah menyita perhatian publik, tak terkecuali kalangan mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa dalam menyoroti dan mengawal kasus ini merupakan sinyal penting bahwa generasi muda tidak tinggal diam terhadap praktik-praktik koruptif, terutama yang mencederai institusi penyelenggara demokrasi.

Sebagai agen perubahan (agent of change), Mahasiswa memiliki peran moral untuk mengontrol jalannya pemerintahan dan lembaga publik, termasuk KPU. Ketika lembaga yang seharusnya netral dan independen justru diduga melakukan penyimpangan keuangan, maka reaksi keras dari mahasiswa merupakan bentuk kepedulian terhadap integritas demokrasi itu sendiri. Terlebih lagi, korupsi di tubuh KPU bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga pengkhianatan terhadap amanah rakyat. Ungkap Jhoko Prasetiya

Tindakan mahasiswa yang melakukan aksi damai, menyampaikan kritik melalui media, atau mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini adalah refleksi dari semangat demokrasi yang sehat. Mereka tidak hanya menunjukkan keberpihakan pada keadilan, tetapi juga membangun kesadaran publik agar tidak permisif terhadap korupsi sekecil apa pun itu.

Namun, keterlibatan mahasiswa ini juga harus tetap dijalankan secara konstruktif. Aksi-aksi yang dilakukan perlu disertai dengan semangat membangun, bukan sekadar emosional. Mahasiswa harus menunjukkan bahwa mereka bukan hanya pengkritik, tetapi juga bagian dari solusi. Mereka bisa mendorong transparansi anggaran, mendorong audit terbuka..

Dugaan korupsi di KPU Karimun adalah ujian bagi lembaga negara, dan juga panggilan bagi kesadaran sipil. Mahasiswa, sebagai kekuatan moral bangsa, telah berada di jalur yang benar dengan turut menyuarakan persoalan ini. Tinggal bagaimana konsistensi dan keberanian mereka dijaga, agar tidak padam sebelum keadilan benar-benar ditegakkan.Kami Sebagai Mahasiswa akan terus mengawal bagaimana proses yang dilakukan, karena sejatinya perubahan itu harus dimulai dari perangk   at kecil hingga perangkat yang besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *