BeritaBerita UtamaTanjungpinang

Masalah Pribadi Jadi Pemicu Mahasiswi Ini Terjun Dari Jembatan

8
×

Masalah Pribadi Jadi Pemicu Mahasiswi Ini Terjun Dari Jembatan

Sebarkan artikel ini

Selingsing.com, Tanjungpinang – STIE Pembangunan Tanjungpinang menanggapi insiden yang menimpa salah satu mahasiswinya, Mariana, yang melompat dari Jembatan Dompak.

Beruntung, Mariana berhasil diselamatkan dan kini dalam pendampingan pihak kampus.

Ketua STIE Pembangunan Tanjungpinang, Dr. Charly Marlinda, mengungkapkan bahwa insiden ini bukan hanya soal akademik, melainkan ada permasalahan pribadi yang lebih berat.

“Setelah kami berkoordinasi dengan Kaprodi, dosen pembimbing, serta teman-temannya, diketahui bahwa ini bukan pertama kalinya Mariana mencoba mengakhiri hidup,” ujarnya.

Secara akademik, Mariana telah dua kali mengajukan judul skripsi. Namun, ia tidak melanjutkan proses bimbingan dalam dua periode berbeda karena alasan keluarga.

“Pada semester sebelumnya, ia sempat meminta izin untuk tidak melakukan bimbingan karena harus mengurus keluarganya yang sakit,” jelas Dr. Charly.

Sesuai ketentuan STIE Pembangunan Tanjungpinang, mahasiswa harus aktif melakukan bimbingan agar judul skripsi tetap berlaku. Mariana tidak melakukan konsultasi selama lebih dari enam bulan, sehingga judulnya kadaluarsa.

“Kampus memberikan kesempatan seminar proposal setiap bulan, tapi jika tidak ada bimbingan, otomatis tidak bisa mendaftar,” tambahnya.

Dosen pembimbing yang mendampingi Mariana diketahui memiliki hubungan cukup dekat dengannya sejak program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Beberapa kali, Mariana meminta bantuan pribadi kepada dosen tersebut.

“Kami menugaskan dosen pembimbing untuk mendekatinya secara pribadi dan memberikan dukungan moral,” ujar Dr. Charly.

Pihak kampus juga berkoordinasi dengan psikolog dan psikiater untuk memberikan pendampingan kepada Mariana.

“Kami tidak ingin ini terulang. Kami akan memastikan ia mendapatkan dukungan yang dibutuhkan agar bisa bangkit kembali,” tegasnya.

Dr. Charly menekankan bahwa kejadian ini menjadi pengingat bagi dunia akademik dan keluarga untuk lebih memperhatikan kesehatan mental mahasiswa.

“Tekanan akademik dan masalah pribadi bisa menjadi beban berat jika tidak ditangani dengan baik. Kami berharap mahasiswa yang menghadapi kesulitan bisa terbuka dan mencari bantuan,” pungkasnya.

STIE Pembangunan Tanjungpinang berharap insiden ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental mahasiswa. (Budi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *