Lingga – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lingga menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penginputan Modul e-Walidata.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sekaligus mewujudkan integrasi data melalui konsep Satu Data Indonesia.
Bimtek tersebut dibuka langsung oleh Kepala Bidang e-Government Diskominfo Lingga, Ady Setiawan, dan dihadiri oleh Kepala Bidang Barenlitbang, perwakilan BPS Lingga, serta diikuti oleh perwakilan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara virtual.
Ady Setiawan menjelaskan bahwa aplikasi e-Walidata adalah salah satu modul yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Meskipun SIPD telah diterapkan sebelumnya, fitur e-Walidata baru diaktifkan tahun ini.
“Aplikasi ini merupakan amanat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan menjadi bagian penting dari kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat tata kelola data,” ujar Ady.
Kolaborasi antarinstansi menjadi kunci sukses implementasi aplikasi e-Walidata di Kabupaten Lingga. Di tingkat daerah, Diskominfo bersama Barenlitbang bertugas memastikan penginputan data berjalan sesuai pedoman.
Sementara itu, BPS Lingga turut berperan dalam proses verifikasi data guna memastikan akurasi dan validitasnya.
Fokus utama pemerintah daerah saat ini adalah memperkuat kelembagaan internal dengan mendorong OPD untuk aktif menginput data pada aplikasi e-Walidata. Diskominfo Lingga berfungsi sebagai walidata atau pihak yang mengelola dan memvalidasi data yang diinput oleh masing-masing OPD.
Aplikasi e-Walidata menawarkan berbagai manfaat strategis, terutama dalam mendukung penyusunan dokumen perencanaan daerah yang lebih efisien, akurat, dan terintegrasi. Dengan sistem ini, proses perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara transparan, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Melalui e-Walidata, kita tidak hanya mempermudah pengelolaan data perencanaan, tetapi juga mendukung pencapaian visi Satu Data Indonesia yang terintegrasi. Ini adalah bagian dari komitmen kita untuk melaksanakan tata kelola pemerintahan yang lebih modern dan berbasis teknologi,” jelas Ady Setiawan.
Selain itu, aplikasi ini sejalan dengan upaya nasional untuk mengintegrasikan data perencanaan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan data yang lebih baik, Pemerintah Kabupaten Lingga optimis dapat meningkatkan efisiensi dalam perencanaan pembangunan dan pengambilan keputusan.
Walau aplikasi ini membawa berbagai potensi positif, tantangan utama yang dihadapi adalah memastikan seluruh OPD memahami tata cara penginputan dan pentingnya data yang valid serta terintegrasi. Oleh karena itu, Bimtek ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memberikan pemahaman kepada OPD terkait teknis penggunaan aplikasi dan urgensi pelaporan data yang akurat.
“Kami berharap seluruh OPD berperan aktif dalam penginputan data, karena data yang valid adalah fondasi utama untuk menyusun perencanaan pembangunan yang tepat sasaran,” pungkas Ady. (aji)