Selingsing.com, Lingga — Dalam upaya memperkuat kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Lingga menggelar Pelatihan Konseling Menyusui Tahun 2025.
Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai 7 hingga 11 Oktober 2025, di ruang pertemuan One Hotel Dabo Singkep.
Pelatihan ini menjadi momentum penting bagi Kabupaten Lingga dalam meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, khususnya dalam memberikan bimbingan menyusui yang efektif dan empatik kepada para ibu.
Kepala Dinas Kesehatan PPKB Lingga, dr. Bukit Tua Rayanto Gultom, M.M., menegaskan bahwa Air Susu Ibu (ASI) merupakan fondasi utama bagi kesehatan dan masa depan anak bangsa.
“Pemberian ASI adalah nutrisi terbaik yang tidak dapat tergantikan. Selain kaya gizi, ASI juga memberikan perlindungan terhadap penyakit dan manfaat psikologis yang luar biasa bagi ibu serta bayi,” ujar dr. Bukit dalam sambutannya.
Namun demikian, ia menyoroti bahwa tidak semua ibu memiliki pemahaman dan kemampuan optimal dalam memberikan ASI.
“Di sinilah pentingnya peran tenaga kesehatan melalui konseling menyusui. Saya berharap pelatihan ini mampu meningkatkan keterampilan peserta dalam memberikan pendampingan, bimbingan, serta motivasi kepada ibu-ibu agar sukses menjalankan ASI eksklusif,” lanjutnya.
Ia menegaskan, keberhasilan program ASI eksklusif untuk bayi usia 0–6 bulan akan berkontribusi besar dalam menurunkan angka stunting, meningkatkan tumbuh kembang anak, serta mewujudkan generasi Lingga yang sehat dan berkualitas.
“Saya berterima kasih kepada panitia, narasumber, dan seluruh peserta yang telah berkomitmen mengikuti kegiatan ini. Semoga ilmu yang diperoleh benar-benar diterapkan di lapangan, demi terwujudnya masyarakat yang sehat, kuat, dan sejahtera,” pungkasnya penuh optimisme.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat DKPPKB Lingga, Rafles, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam memberikan konseling menyusui yang efektif di tengah masyarakat.
“Keberhasilan ASI eksklusif tidak hanya bergantung pada niat ibu, tetapi juga pada dukungan dan pendampingan tenaga kesehatan. Konselor yang kompeten adalah kunci keberhasilan program ini,” jelasnya.
Pelatihan ini diikuti oleh 18 peserta, yang terdiri dari tenaga ahli gizi dan bidan yang bertugas di Puskesmas dan RSUD se-Kabupaten Lingga.
Untuk memperkaya materi, Dinkes Lingga menghadirkan narasumber berpengalaman dari tingkat provinsi, yakni dr. Indrike Caesaria (Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau), Aniesaputri Junita (Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau) dan drg. Risa dari Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan PPKB Lingga berkomitmen mendukung penuh program nasional pencegahan stunting dan peningkatan kualitas gizi masyarakat.
Pelatihan konseling menyusui menjadi bagian penting dari strategi membangun generasi emas Lingga, generasi yang tumbuh kuat, cerdas, dan sehat sejak dari pelukan pertama sang ibu.
Dengan langkah kecil namun bermakna, Lingga terus menapaki jalan panjang menuju kabupaten sehat dan sejahtera, di mana setiap anak memiliki hak yang sama untuk tumbuh dan berkembang dengan cinta serta nutrisi terbaik dari ASI.
(Budi)