BeritaBerita UtamaDaerahKepulauan RiauLinggaNasional

21 Warga Lingga Terdiagnosa Kanker

8
×

21 Warga Lingga Terdiagnosa Kanker

Sebarkan artikel ini

Selingsing.com, Lingga – Angka penderita kanker di Kabupaten Lingga menjadi perhatian serius. Sepanjang tahun 2025, sebanyak 21 warga tercatat menderita kanker berdasarkan data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes) Kabupaten Lingga.

Kepala Bidang (Kabid) P2P Dinkes Lingga, Wirawan Trisna, mengatakan bahwa dari total penderita tersebut, sebagian besar adalah perempuan dengan jenis kanker paling dominan yakni kanker payudara.

“Terbanyak adalah kanker payudara, sekitar 60 persen dari total penderita. Disusul kanker serviks 20 persen, dan sisanya kanker jenis lain 20 persen,” ujar Wirawan saat dikonfirmasi, Selasa (28/10).

Ia menambahkan, dari 21 pasien tersebut, satu orang di antaranya meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.

“Ada satu pasien perempuan yang meninggal dunia akibat kanker,” ungkapnya.

Melihat tren ini, Wirawan mengimbau masyarakat Kabupaten Lingga untuk tidak menunda pemeriksaan kesehatan dan melakukan deteksi dini kanker melalui berbagai metode yang sudah tersedia di fasilitas kesehatan.

“Kanker bisa dicegah jika diketahui sejak dini. Kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan, terutama bagi perempuan yang memiliki risiko tinggi terhadap kanker payudara dan serviks,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wirawan menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lingga telah mengambil langkah nyata untuk menekan angka kasus kanker. Salah satunya dengan membentuk Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Lingga.

“Melalui YKI, kami bersama Dinkes, RSUD, Puskesmas, dan berbagai pihak lainnya akan terus berkolaborasi memberikan edukasi, penyuluhan, serta pendampingan kepada masyarakat. Harapannya, angka penderita kanker dapat ditekan dan kesadaran masyarakat semakin meningkat,” jelas Wirawan.

Program ini juga diharapkan dapat mendorong pola hidup sehat di tengah masyarakat, seperti menjaga asupan gizi, rutin berolahraga, serta menghindari kebiasaan yang dapat memicu kanker.

“Edukasi dan kesadaran adalah kunci. Dengan kolaborasi semua pihak, kami optimistis angka penderita kanker di Lingga bisa menurun di tahun-tahun mendatang,” tutupnya.

(Budi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *