Selingsing.com, Karimun – Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkat Provinsi Kepulauan Riau tahun 2014 yang di selenggarakan di Kabupaten Karimun masih memiliki hutang piutang yang belum di bayar, entah apa alasan upah pengerjaan salah satu ikon di acara besar tersebut tidak di bayar hingga saat ini.
Perlu di ketahui bahwa Kabupaten Karimun sempat mendapat amanah untuk melaksanakan MTQ tingkat Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2014 silam, kegiatan ini berlangsung dengan meriah dan megah.
Terlihat bentuk Astaka dan ikon-ikon lainnya, salah satu ikon yang sangat mencolok ya itu adalah Al Qur’an Hidrolik yang di design dan di kerjakan oleh salah satu pemuda asal penyengat Raja Ahmad Helmi, tapi di balik megah dan meriahnya acara tersebut pemerintah Kabupaten Karimun masih memiliki hutang yang belum di bayar, Entah apa alasan nya
“Bupati Kabupaten Karimun Aunur Rafiq sudah dua kali dikabarkan mengenai urusan tagihan ini, tapi tetap tak ada usaha untuk menyelesaikan” ucap Raja Ahmad Helmi sedikit kesal kepada media ini pada Selasa (27/02)
Raja Ahmad Helmi menjelaskan kembali bahwa Kegiatan MTQ Tingkat Provinsi Kepulauan Riau yang di laksanakan di Kabupaten Karimun, memang di pimpin oleh Nurdin Basirun namun di saat itu Aunur Rafiq sebagai wakil Bupati
“setelah sekian tahun kami sempat menghubungi bapak Aunur Rafiq bapak Aunur Rafiq sempat menyampaikan permasalahan ini harus segera di lunaskan, namun sampai saat ini belum ada titik terang untuk pelunasan tentang pembuatan Al Qur’an Hidrolik tersebut” tambah Raja Ahmad Helmi makin kesal.
Pihak pengerjaan ikon Al Qur’an Hidrolik hanya meminta pertanggungjawaban dari pihak pemerintah daerah Kabupaten Karimun
“kami hanya meminta Pemerintah Kabupaten Karimun membayar hasil kerja jerih payah kami, tidak sedikit nominal yang belum di bayarkan yaitu Rp. 187.000.000 yang harus di lunasi oleh pihak Pemerintah Kabupaten Karimun” tutup Raja Ahmad Helmi dengan muka kesal (Red)