BeritaBerita UtamaNasionalSumatera Utara

Drama di Bandara Kualanamu: Tiga DPO Kabur Usai Bikin Ricuh, Polisi Diduga Kecolongan

18
×

Drama di Bandara Kualanamu: Tiga DPO Kabur Usai Bikin Ricuh, Polisi Diduga Kecolongan

Sebarkan artikel ini

Selingsing.com, Sumut — Drama menegangkan terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, Rabu (7/5/2025). Tiga wanita yang berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO), yakni Arini Ruth Yuni br Siringoringo, Erika br Siringoringo, dan Nurintan br Nababan, berhasil diamankan petugas imigrasi—namun kemudian justru berhasil meloloskan diri secara dramatis.

Ketiganya ditahan di Kantor Imigrasi Kualanamu usai terdeteksi hendak keluar negeri, berdasarkan surat pencekalan dari Polrestabes Medan. Namun, alih-alih berakhir di jeruji besi, mereka justru sempat membuat keributan yang membuat suasana kantor imigrasi kacau.

Minimnya personel polisi wanita (polwan) di Bandara Kualanamu disebut-sebut jadi alasan mengapa ketiganya tak bisa langsung dikendalikan. “Karena mereka semua wanita, anggota kami yang laki-laki tak berani memegang mereka. Situasi semakin tak kondusif,” ujar Kanit Polsek Bandara Kualanamu saat dikonfirmasi awak media.

Kesempatan itu rupanya dimanfaatkan ketiga DPO untuk melarikan diri menggunakan taksi. Polisi sempat mengejar dan berhasil menghentikan taksi tersebut di pintu keluar bandara, tapi sudah terlambat. “Mereka sudah tak ada di dalam. Dari CCTV kami lihat mereka pindah ke mobil Mitsubishi Xpander,” ungkap Kanit.

Kuasa hukum Doris Fenita br Marpaung, Henry Pakpahan, S.H., menyesalkan insiden memalukan ini. “Bagaimana bisa DPO kabur di depan mata? Kekurangan polwan seharusnya bukan alasan. Ini mencoreng citra kepolisian,” tegasnya. Ia pun mendesak Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gideon Arif Setiawan untuk segera menangkap para buronan tersebut.

Kasus ini sontak mengundang kecaman dari berbagai aliansi masyarakat yang mempertanyakan kembali kredibilitas aparat penegak hukum. “Kalau begini, bagaimana rakyat bisa percaya?” tandas Henry.

Kini, perburuan terhadap Arini, Erika, dan Nurintan masih terus berlangsung. Sementara, pertanyaan besar tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas kelalaian fatal ini menggantung di udara.

(Tim Selingsing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *