Selingsing.com, Tanjungpinang – Suasana ruang rapat Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau tampak tak biasa, ketika sejumlah perwakilan mahasiswa dari Kabupaten Lingga menuntut kejelasan nasib janji manis PT Hermina Jaya. Perusahaan itu, yang belakangan jadi sorotan, disebut-sebut belum juga memenuhi komitmen Rp250 ribu per bulan bagi masyarakat setempat.
Zainal, salah satu orator mahasiswa, menegaskan bahwa mereka bukan anti-investasi, tetapi meminta janji PT Hermina Jaya jangan hanya sekadar di atas kertas. “Kami mendukung penuh investasi di daerah. Namun, jangan sampai hanya menguntungkan perusahaan sementara rakyat dibiarkan menunggu janji kosong,” serunya lantang.
Tak hanya soal komitmen uang tunai, Zainal juga menyoroti dugaan bahwa PT Hermina Jaya tak punya legalitas yang jelas untuk beroperasi di Lingga. “Ini harus ditelusuri. Perusahaan ini diduga ilegal, dan masyarakat berhak tahu kebenarannya,” tegasnya.
Dimas, perwakilan mahasiswa lainnya, ikut mendesak agar investasi perusahaan ini juga membawa manfaat nyata bagi pengembangan SDM setempat. “Kami ingin beasiswa, pelatihan, peluang kerja. Bukan hanya janji-janji yang tak pernah jadi kenyataan,” ujarnya.
Ketua DPRD Provinsi Kepri, yang memimpin audiensi, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi mahasiswa dan masyarakat Lingga. “Saya akan temui langsung pihak PT Hermina Jaya bersama kalian. Komitmen perusahaan itu harus dipenuhi, rakyat tidak boleh dirugikan,” tegasnya di hadapan para mahasiswa.
Audiensi ini menjadi sorotan, memunculkan harapan bahwa perusahaan tak hanya mengejar keuntungan, tapi juga bertanggung jawab pada masyarakat setempat. Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya: Akankah PT Hermina Jaya benar-benar memenuhi janjinya, atau mahasiswa akan terus bersuara lebih keras (Budi)
