BeritaBerita UtamaKepulauan RiauLinggaNasional

SIAP-E: Absensi Goib Pemkab Lingga, Proyek Ratusan Juta yang Menguap Tanpa Jejak

22
×

SIAP-E: Absensi Goib Pemkab Lingga, Proyek Ratusan Juta yang Menguap Tanpa Jejak

Sebarkan artikel ini

Selingsing.com, Lingga — Tahun 2022, Kabupaten Lingga melangkah percaya diri ke panggung digital. Dalam gaung transformasi birokrasi, lahirlah SIAP-E: Sistem Informasi Absensi Pegawai Elektronik. Sebuah aplikasi yang dijanjikan menjadi tulang punggung manajemen ASN masa depan—otomatis, transparan, efisien.

Hanya sebulan bertahan, aplikasi senilai Rp177,6 juta itu menghilang seperti debu disapu angin. Tanpa jejak, tanpa kejelasan. Hingga hari ini, ASN kembali menoreh tanda tangan di kertas lusuh. Aplikasi digital yang digadang-gadang itu kini lebih menyerupai mitos.

“Sudah siap. Tinggal tunggu koordinasi,” begitu klaim Ady Setiawan, Kabid E-Government Kominfo Lingga, ketika diwawancarai eksklusif oleh tim kami.

Tapi tunggu punya tunggu, tiga tahun berselang, tidak ada satu pun bukti bahwa aplikasi ini siap. Tidak ada tautan Play Store. Tidak ada pengguna. Tidak ada pengumuman resmi peluncuran kembali.

Koordinasi dengan siapa? Sampai kapan? Tidak pernah jelas.

Pernyataan Mengambang, Lembaga Penegak Hukum Membisu

Yang mengejutkan, Ady mengaku pihaknya telah diperiksa oleh aparat penegak hukum (APH). Namun, saat ditanya lebih lanjut, ia tidak menyebutkan instansi mana. Kejaksaan? Kepolisian?

Kami konfirmasi langsung ke Kejari Lingga. Tak ada jawaban. Kami telusuri Polres Lingga. Kasat Reskrim justru bingung dan menyatakan tak pernah ada pemeriksaan semacam itu sejak dirinya menjabat.

Lalu, siapa APH yang dimaksud

Klaim ini memunculkan spekulasi baru—apakah benar sudah ada pemeriksaan, Atau hanya cara menenangkan publik agar tak menggali lebih dalam?

Jejak Dana, Jejak Misteri

Dokumen pengadaan di SIRUP LKPP mencatat jelas: Proyek dengan nomor RUP 37207258 bernilai Rp177.656.000. Dana berasal dari APBD-P 2022. Namun, vendor pelaksana tak pernah dipublikasikan. Spesifikasi teknis tak pernah dibuka. Audit yang katanya “clear” tak pernah diumumkan ke publik.

Jika memang proyek ini telah diaudit dan dianggap tidak bermasalah, mengapa hasilnya disembunyikan? Apa yang coba ditutupi?

Absensi Digital, Realitas Manual

ASN yang kami temui di berbagai kecamatan mengaku aplikasi hanya berjalan sekejap, lalu hilang. Sistem tidak mampu menampung akses massal. Fitur tak berjalan. Absensi kembali ke zaman tinta dan kertas.

“Kami pernah disuruh pakai. Tapi tak lama, aplikasinya tidak bisa dibuka. Sekarang ya absen seperti biasa saja, pakai tanda tangan,” ujar beberapa ASN.

Skandal SIAP-E bukan hanya tentang aplikasi yang gagal. Ini tentang akuntabilitas. Tentang uang rakyat yang digelontorkan tanpa hasil. Tentang transparansi yang hanya sebatas slogan.

Apakah ini kelalaian teknis? Atau proyek formalitas yang sejak awal disiapkan untuk gagal?

Investigasi Masih Berjalan

Tim media ini akan terus menelusuri dokumen, mengejar pihak-pihak yang terlibat, dan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik skema SIAP-E. Karena ini bukan sekadar proyek digital yang tak selesai—ini soal integritas pemerintahan.

Rakyat berhak tahu. Uang publik bukan bahan percobaan digital. Dan setiap rupiah yang hilang, menyimpan kisah yang belum selesai ditulis. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *