BatamBeritaBerita UtamaKepulauan RiauNasional

Tragedi Maut di Galangan Kapal Batam: 5 Pekerja Tewas Terpanggang, 3 Lainnya Kritis

41
×

Tragedi Maut di Galangan Kapal Batam: 5 Pekerja Tewas Terpanggang, 3 Lainnya Kritis

Sebarkan artikel ini

Selingsing.com, Batam – Asap hitam pekat membumbung tinggi di langit Tanjunguncang, Selasa (26/6/2025) sore. Suasana mendadak mencekam ketika kobaran api melalap sebuah kapal di galangan milik PT ASL Shipyard. Insiden mengerikan ini menewaskan lima orang pekerja dan menyebabkan tiga lainnya mengalami luka bakar berat.

Tragedi terjadi saat proses pemotongan tangki kapal tengah berlangsung. Tanpa peringatan, api menyambar dan langsung memicu ledakan besar. Para pekerja yang berada di dalam kapal panik dan berusaha menyelamatkan diri. Namun, tidak semuanya berhasil keluar.

“Saat itu kami lagi motong bagian tangki kapal. Tiba-tiba api menyambar, terus meledak. Banyak yang terjebak. Saya lari sekuat tenaga,” ujar Alatas Silaban, salah satu korban selamat yang kini dirawat di RS Mutiara Aini dengan luka ringan.

Deretan Korban Jiwa

Dari lima korban tewas, dua telah teridentifikasi:

Gunawan

Hermansyah Putra

Keduanya kini berada di kamar jenazah RS Mutiara Aini, Batuaji. Sementara tiga jenazah lainnya masih dalam proses evakuasi dan identifikasi oleh tim gabungan dari Polresta Barelang, TNI, dan pihak terkait.

Tiga korban luka berat yang kini dalam penanganan intensif di IGD RS Graha Hermine adalah:

1. Amel Rivensky Gembiran Nababan (25) – Warga Perum Oase, Batuaji

2. Benni Silaban (28) – Warga Bukit Rindang, Batuaji

3. Rekki Harianto Butarbutar (25) – Warga Komplek Kwartakarsa Perdana, Lubuk Baja

 

Bekerja untuk Dua Subkontraktor

Korban diketahui merupakan pekerja dari dua perusahaan rekanan yang sedang mengerjakan perbaikan tangki kapal, yaitu:

PT Mancar Marine Batam

Ocean Pulse Solution (OPS)

Pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi. Namun, investigasi terus dilakukan untuk memastikan standar keselamatan kerja dipenuhi dalam proyek tersebut.

Penyelidikan Mendalam dan Perhatian Serius

Kepolisian bersama Tim Inafis, Basarnas, dan Dinas Ketenagakerjaan telah berada di lokasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Dugaan awal mengarah pada kelalaian prosedur keselamatan saat pekerjaan las berlangsung di area tangki tertutup.

“Korban luka bakar mengalami kondisi kritis, dan saat ini masih dalam penanganan tim dokter. Penanganan luka bakar berat sedang terus diupayakan,” kata salah satu tenaga medis RS Graha Hermine.

Insiden ini menjadi peringatan keras akan pentingnya penerapan standar keselamatan kerja di industri berat. Pemerintah daerah dan instansi pengawas ketenagakerjaan diharapkan segera turun tangan mengusut tuntas peristiwa memilukan ini. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *