BeritaBerita UtamaKepulauan RiauLinggaNasional

Polisi Periksa Saksi Kasus Pemukulan Tambang Di Lingga

36
×

Polisi Periksa Saksi Kasus Pemukulan Tambang Di Lingga

Sebarkan artikel ini

Selingsing. Com, Lingga — Kasus pemukulan terhadap warga Lingga oleh oknum subkontraktor PT Hermina Jaya di Terminal Khusus (Tersus) Telaga Bintan Jaya (TBJ) masih terus bergulir. Hingga kini, Polres Lingga masih melakukan pemeriksaan saksi dan pelengkapan alat bukti untuk menuntaskan perkara yang menyedot perhatian publik ini.

Peristiwa terjadi Rabu, 30 April 2025. Dalam video amatir berdurasi singkat yang beredar luas, tampak AC memukul NS, di lokasi loading stock bauksit milik PT Hermina Jaya. Pemukulan ini terjadi saat NS bersama rombongan PT Karya Raya Adi Pratama (KRAP) hendak menghentikan aktivitas bongkar muat bauksit yang hingga kini masih berstatus sengketa hukum.

Dari informasi yang dihimpun, insiden ini dipicu ketidakpuasan AC atas jawaban NS soal legalitas dan kapasitasnya menghentikan aktivitas loading di lapangan. Pertanyaan yang berujung pada pemukulan ini sontak memancing reaksi keras dari masyarakat Lingga yang mengecam tindakan arogan tersebut.

Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababan, saat dikonfirmasi menyatakan penyidikan masih berlangsung. “Kami masih memanggil pihak PT KRAP dan PT Hermina Jaya untuk melengkapi keterangan saksi dan alat bukti,” tegasnya, Jumat (20/6).

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Kasat Reskrim Polres Lingga belum memberikan pernyataan resmi terkait jumlah saksi yang sudah diperiksa ataupun perkembangan lebih rinci lainnya.

Di tengah minimnya kejelasan dari penegak hukum, publik Lingga makin gerah. Desakan agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku dijatuhi sanksi tegas terus menguat. Masyarakat menilai insiden ini bukan sekadar pelanggaran pidana biasa, tetapi mencerminkan adanya praktik premanisme di balik aktivitas industri tambang bauksit yang rawan konflik kepentingan.

“Ini harus jadi pelajaran penting bagi semua pihak. Tidak boleh ada lagi tindakan arogansi atau kekerasan di tengah masyarakat. Hukum harus ditegakkan setegak-tegaknya,” ujar salah satu tokoh pemuda Marok Tua.

Warga berharap, penegakan hukum dalam kasus ini bisa berjalan transparan, tegas, dan tanpa intervensi, agar Lingga terbebas dari budaya kekerasan yang kerap menyelimuti proyek-proyek industri besar. (Budi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *