Selingsing.com, Batam – Suasana Minggu siang (1/6/2025) yang tenang di perairan Batu Mata Kucing, Tanjung Sengkuang, mendadak berubah mencekam. Tiga bersaudara yang tengah asyik memancing terjebak pasang laut. Salah satu dari mereka, Sugeng Riyadi (27), meregang nyawa setelah berjuang menyelamatkan diri.
Insiden bermula sekitar pukul 10.00 WIB. Waluyo (43), Ferris (38), dan Sugeng berjalan kaki ke area pemancingan saat air laut surut. Namun dua jam berselang, kondisi berubah drastis. Air laut tiba-tiba pasang, memutus jalan kembali ke daratan.
Ketiganya panik. Ferris nekat berenang dan berhasil mencapai daratan, lalu segera meminta pertolongan warga. Sementara Waluyo dan Sugeng memilih kembali ke batu besar di tengah laut, berharap bantuan datang.
Namun Sugeng, yang tak tahan menunggu, memutuskan kembali berenang. Meski sempat dicegah Waluyo, ia bersikeras. Nahas, hanya beberapa meter dari pantai, tubuhnya melemah, lalu tenggelam di hadapan saudaranya sendiri.
Warga yang datang mengevakuasi Waluyo langsung menyebarkan kabar duka. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Tanjungpinang, Lantamal IV Batam, Polairud, dan sejumlah instansi lainnya dikerahkan. Operasi pencarian dimulai.
Hari kedua pencarian, Senin pagi (2/6), menjadi penentu. Pukul 08.15 WIB, jasad Sugeng akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ia langsung dievakuasi ke rumah keluarga untuk disemayamkan. Operasi SAR resmi ditutup pada pukul 08.40 WIB.
“Operasi berjalan dengan melibatkan banyak unsur. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,” ujar Gamaliel, Humas Basarnas Tanjungpinang, Selasa (3/6).
Tragedi ini menjadi peringatan keras akan bahaya pasang laut yang bisa datang tanpa tanda. Warga diimbau lebih waspada saat melakukan aktivitas di pesisir, terutama ketika cuaca tak menentu. (Budi)
